Senin, 28 April 2014

3. FAKTOR PEMBENTUKKAN TANAH


             FAKTOR PEMBENTUKKAN TANAH

Syarat terbentuknya tanah

(1) tersedianya bahan asal atau bahan induk, dan

(2) adanya faktor yang mempengaruhi bahan asal atau bahan induk tanah

     hingga menjadi tanah

Faktor Pembentukan Tanah (Jenny,  1941)

(1) Iklim,

(2) Organisme,

(3) Bahan Induk,                                                              

(4) Relief/Topografi,

(5) Waktu. 

Ke lima faktor pembentuk tanah tersebut dapat disajikan dengan rumusan matematik sebagai berikut:

                                S = f  ( C, O, P, R, T )

Keterangan:

S : Soil (tanah)

C : Climate (iklim)

P : Parent rock (bahan/batuan induk)

T : Time (waktu )

f : factor (faktor)

O : Organism (organisme)

R : Relief (topografi)

Diagram faktor-faktor pembentukan tanah:



Bahan Induk Tanah

  • Bahan induk (Jenny, 1941)

                keadaan tanah dalam kondisi nol (time zero) dari proses pembentukan tanah

  • Sifat-sifat penting yang berpengaruh terhadap proses pelapukan bahan induk

                (a) tekstur batuan,

                (b) struktur batuan,

                (c) Kemasaman,

                (d) kadar Ca yang dikandung oleh bahan induk

  • Batuan yang dapat menjadi bahan induk tanah 

batuan beku, terbentuk karena adanya pembekuan magma

Jenis Batuan Beku berdasarkan kandungan Si O2 dibedakan:

  • batuan beku yang bersifat masam atau banyak mengandung SiO2, akan menghasilkan tanah yang masam;
  • batuan beku intermedier atau  cukup SiO2;
  • batuan beku alkalis atau sedikit SiO2, akan menghasilkan tanah-tanah alkalis, tetapi jika curah hujan tinggi dapat pula membentuk tanah masam. 

Pembagian Jenis Batuan Beku 


Batuan beku
Jenis Batuan
Batuan
Beku Atas
Rhyolit
(Liparit)
Trachit
Dasit
Andesit
Basalt
Pikrit
Batuan
Beku Gang
Porfir Granit
Porfir
Sienit
Porfir
Diorit
kwarsa
Porfir
Diorit
Porfir
Gabro
Batuan
Beku Dalam
Granit
(sienit –kwarsa)
Sienit
Diorit
Kwarsa
Diorit
Gabro
Peridotit
Sifat
          Makin masam                         Intermediet                       Makin Alkalis
         (banyak  SiO2)                                                                (sedikit SiO2  , banyak 
                                                                                                    mineral kelam )


batuan sedimen

       Batuan sedimen tua terdiri dari bahan endapan (umumnya endapan laut) yang sudah diendapkan berjuta tahun yang lalu, sehingga membentuk    batuan yang keras.

Contoh dari batuan endapan yang tua adalah  :

  • batu gamping, merupakan endapan laut yang banyak mengandung karang laut. Sebagian besar terdiri dari Ca CO3 (kalsit) dan Ca Mg   (CO3)2 atau dolomit.;
  • batu pasir, yang banyak mengandung pasir kuarsa atau SiO2 ;
  • batu liat ada yang bersifat masam dan ada yang alkalis seperti shale/napal dengan kadar liat yang tinggi. 

batuan metamorf

                Batuan beku dan sedimen yan terkena pengaruh  tekanan dan suhu yang   tinggi akan menjadi batuan lain (batuan malihan). Batuan metamorfose umumnya bertekstur lembar (foliated texture) akibat rekristalisasi dari beberapa mineral dan orientasi mineral menjadi parallel sehingga terbentuk lembar-lembar. 


bahan induk organik

                Pada daerah hutan yang berawa-rawa atau selalu tergenang air, proses penghancuran bahan organic berjalan lebih lambat  daripada proses penimbunan, sehingga terjadilah akumulasi bahan organik. Adanya akumulasi bahan-bahan organik akan membentuk tanah organik atau tanah gambut seperti banyak ditemukan di pantai timur Sumatera, pantai barat, selatan, timur Kalimantan, dan pada pantai selatan Irian Jaya.

Topografi/ Relief


          Topografi suatu daerah dapat  mempercepat atau memperlambat pengaruh iklim. Di daerah yang relatif datar atau cekung kecepatan aliran air lebih lambat dari pada daerah landai atau daerah miring, sehingga pada daerah yang datar atau cekung pengaruh iklim terhadap pembentukan tanah tidak/kurang jelas. Pada daerah datar atau cekung dapat dijumpai adanya tanah yang terbentuk dicirikan oleh warna kelabu atau banyak adanya karatan sebagai akibat adanya penggenangan air.

Waktu 

      Adanya proses pembentukan tanah yang terus menerus berlangsung dalam waktu lama, maka bahan induk tanah berubah berturut-turut menjadi tanah muda, tanah dewasa dan tanah tua. Hal ini dapat dilihat pada gambar  3.2.  tentang tingkat perkembangan tanah.

Keterangan:


Bahan Induk

Tanah muda 

Tanah dewasa 

Tanah Tua

  
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar