Senin, 28 April 2014

6. HORIZON TANAH


           HORIZON TANAH





        Perkembangan tubuh tanah secara vertikal tanah, membentuk lapisan (horizon) yang berbeda-beda baik dalam morfo­logis seperti ketebalan dan warnanya, maupun karakteristik fisik, kimiawi, dan biologis. Masing-masing perbedaan tersebut sebagai akibat bekerjanya faktor-faktor lingkungan terhadap: (1) bahan induk asal, maupun (2) bahan-bahan eksternal, berupa bahan organik sisa-sisa makhluk yang hidup di atasnya dan mineral bukan bahan induk yang berasal dari letusan gunung api, atau yang terbawa oleh aliran air.



Susunan lapisan tanah dalam permukaan bumi tebalnya dapat mencapai 100- 120 cm yang biasa disebut sebagai profil tanah.



Profil tanah merupakan penampang vertikal tanah dari lapisan paling atas hingga ke batuan induk tanah yang biasanya terdiri dari horizon-horizon O-A-B-C dan R. Empat lapisan ter-atas yang masih dipengaruhi cuaca disebut solum tanah, horizon O dan A disebut lapisan tanah atas (top soil) dan horizon B disebut lapisan tanah bawah        (sub soil) seperti pada Gambar 4.1. 








Berdasarkan gambar di atas, maka masing-masing lapisan tanah adalah sebagai berikut :



O1 
:
serasah (sisa-sisa tanaman)
O2
:
bahan organik tanah hasil dekomposisi serasah
A1
horizon mineral memiliki ba-han organik tinggi sehingga berwarna agak gelap
A2
:
horizon mineral telah tercuci (eluviasi) sehingga kan-dungan bahan organik, liat-silikat, Fe dan Al rendah tetapi pasir debu kuarsa (sesqui-oksida) dan mineral resisten tinggi dan berwarna terang.
AB
:
lapisan transisi, bersifat le-bih dekat ke A.
BA
:
lapisan transisi, bersifat lebih dekat ke B
B
:
horizon illuvial (akumulasi bahan eluvial), telah ber-kembang jika terjadi perubahan kelembaban tanah.
BC
:
lapisan transisi dari lapisan B ke C
C
:
Lapisan bahan induk yaitu batuan induk yang telah mengalami proses hancur-an oleh iklim
R
:
Lapisan batuan induk, lapisan ini terdiri dari batuan induk yang belum mengalami perubahan.

Meskipun tanah terdiri dari beberapa lapisan, namun bagi tanaman yang sangat penting adalah horizon O - A (lapisan atas) yang biasanya mempunyai ketebalan < 30 cm, bahkan bagi tanaman berakar dangkal seperti padi, palawija dan sayuran yang paling berperan adalah kedalaman sampai 20 cm. Oleh karena itu, istilah kesuburan tanah biasanya mengacu kepada ketersediaan hara pada lapisan setebal ini, yang biasanya disebut sebagai lapisan olah. Namun bagi tanaman perkebunan dan kehutanan untuk jangka panjang lapisan tanah bawah juga akan menjadi sumber hara dan air.
http://musbako.blogspot.com/2012/06/mengenal-sifat-fisik-tanah.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar